Abah Ki A.Suro, Pimpinan Padepokan Naga Emas Nusantara
 
|NAGA EMAS | - Abah Ki A.Suro, lahir hari Jumat Bulan Suro tahun 1974  Keturunan dari Romo  H.R.Ngalyono Supriyono Bin R.Ngt.Karti Suhodo  dan Ibu Hj.R.Ngt.Karti Suhodo Binti R.Dirjo Martono.

Dari Jalur Romo H.R.Ngalyono Supriyono, Abah A.Suro masih merupakan cucu dari Sri Sultan Hamengkubuwono III Keturunan ke VI, sedangkan dari jalur Ibu H.J.R.Ngt.Kuntari merupakan keturunanan Sri Susunuhan Amangkurat IV (Amangkurat Jawi) Keturunan ke XI.

Saat ini Abah A.Suro aktif dalam berbagai kegiatan sosial kemanusiaan dan kemasyarakatan diantaranya sebagai Pembina di Panti Asuhan Sasana Kreatif Mandiri Sleman,  Panti Asuhan Difabel Mukti Insani Bantul, Panti Asuhan Difabel Bina Siwi Bantul, Pondok Hafidz Quran Yatim Piatu Dhuafa Naga Emas di Gunungkidul (dalam proses pembangunan).

Ia  juga aktif di Organisasi  Seni Budaya diantaranya sebagai Pembina: Paguyuban Pemerti Budaya Catur Sagatra Mataram, Paguron Jalak Banten Nusantara DIY, Komando Pengawal Jogja, aktif sebagai anggota di Paguyuban Trah Sri Sultan Hamengkubuwono, Paguyuban Trah Panembahan Senopati, Paguyuban Trah Sunan Amangkurat Jawi, Komunitas Sambung Generasi Mataram dan lain sebagainya.

Kemampuan spiritual didapat dari belajar secara otodidak dan didukung oleh Qodam Warisam leluhur yang mulai "manjing" kedalam tubuh beliau disaat menginjak usia ke 50 tahun.

Walaupun mengaku tidak memiliki kemampuan luar biasa atau kemampuan istimewa, Abah A.Suro senang membantu siapa saja yang membutuhkan solusi non medis, spiritual dan metafisika.

"Insya Allah,.semoga sedikit kemampuan yang saya miliki bisa memberkan manfaat yang seluas-luasnya bagi masyarakat",
ungkapnya.

Abah A.Suro

Abah A.Suro tidak membuka praktek untuk konsultasi non medis. Namun ia siap membantu siapa saja yang membutuhkan untuk konsultasi dan mencari solusi atas persoalan hidupnya secara pribadi/privat seperti:
  1. Sakit yang tidak kunjung sembuh
  2. Gangguanmakhluk halus
  3. Terkena santet, guna-guna atau pelet
  4. Hutang menumpuk
  5. Sulit ketemu jodoh
  6. Hidup penuh kesialan dan kemalangan
  7. Sulit mendapat keturunan
  8. Dagangan sulit laku
  9. Karir macet
  10. Bisnis tidak lancar
  11. Tidak percaya diri dengan penampilan
  12. Sering di tolak pujaan hati
  13. Rezeki tidak lancar
  14. dll 

Kekuatan doa anak yatim piatu Dhuafa  binaan adalah salah satu solusi  ikhtiar lahir batin yang sering digunakannya.

Saat ini Abah A.Suro membina dan mengasuh puluhan anak yatim piatu dhuafa dan anak anak penyandang disabilitas diwilayah Daerah Istimewa Yogyakarta.

Abah A.Suro juga sedang merintis pembangunan Pondok Alam Hafidz Quran Yatim Piatu Dhuafa di wilayah Saptosari, Gunungkidul yang terdiri dari:
  1. Pondok Hafiz Quran Yatim Piatu Dhuafa
  2. Pondok Singgah Anak Terlantar dan Perempuan Korban Kekerasan
  3. Pondok Belajar Lansia Dhuafa (penyenpurnaan tata cara ibadah dan berantas buta huruf Al Quran)
  4. Pondok Belajar Anak-anak Jalanan
  5. Paguron Beladiri Tenaga Dalam dan Kanuragan
  6. Pondok Konsultasi dan Terapi Non Medis
  7. Pondok Mujahadah Mujarobatan Untuk membantu problem masyarakat

Disamping sedang membangun Padepokan dan Pondok Hafidz Quran, Abah A.Suro melalui Padepokan Naga Emas Nusantara juga menerima canrik (murid) yang mau tinggal di Padepokan untuk belajar masalah masalah kehidupan dan solusinya.

Dalam membantu dan melayani masyarakat yang membutuhkan, Abah A.Suro tidak menerapkan tarif atau biaya apapun kepada masyarakat yang datang kepadanya (*).

Kalau ada media ikhtiar yang dibutuhkan misalnya air, garam, madu dan sebagainya Abah A.Suro biasanya akan meminta masyarakat untuk membawa sendiri medianya dari rumah dan tidak ada kwajiban untuk membeli sesuatu dari padepokan.

"Semua hanya berdasarkan SUKARELA SESUAI KEMAMPUAN. Silakan  memberikan infaq ke Padepokan dan ke anak anak yatim.dhuafa binaan kami", ungkap Abah A.Suro (*)